Tantangan umat islam


Agama islam adalah agama yang penuh dengan kegemilangan dan kejayaan, betapa tidak seluruh sektor perekonomian, perpolitikan,kemiliteran, kedokteran, pendidikan sepenuhnya berada ditangan umat islam. Kekuasaan daerah  islam meluas sampai masuk ke negara asia, afrika dan  eropa. Dibawah naungan daulah khilafah umat islam menjadi umat nomor satu dalam pandangan dunia.  

Selama berabad-abad islam mencapai kegemilangan, dimana baratketika itu berada dalam masa keterpurukan dan kehinaan. Adapun rahasia kunci kesuksesan umat islam ialah karena umat islam dekat dengan ajaran islam, umat islam mengkomsumsi ajaran-ajaran islam yang dibawa oleh Rasulullah Saw, kemudian diterapkan dengan karya-karya yang gemilang. Segala kreatifitas muslim ditumpahkan sehingga menghasilkan value yang sangat tinggi. Adapun barat berabad-abad  berada dalam masa kegelapan, tidak ada yang bisa disombongkan dan dibanggakan. Keterpurukan barat terjadi karena kontradiksinya antara ajaran Kristen dan realita. Kekuasaan mutlak ketika itu adalah gereja bukan pemerintah, jika ada sesuatu hal yang bertentangan dengan kemauan gereja akan dimusnahkan. Kita lihat bagaimana ilmuwan barat Galileo mati karena pendapatnya berseberangan dengan barat, tidak ada karya yang bisa diciptakan dan dihasilkan oleh barat, banyak para penemu dan ilmuwan  yang berbeda pendapat dengan gereja menjadi sasaran empuk bagi kekejaman gereja. Hal semacam ini sangat berbeda dengan konsep islam, dengan taqarrublilislam membuat agama islam menjadi agama yang gemilang dan bercahaya, beda halnya dengan negara barat, kedekatan masyarakat dengan agama mereka menjadikan orang-orang barat monoton, terkungkung oleh kekuasaan gereja.

Kegemilangan umat islam membuat bangsa barat berkiblat pada Negara islam,mereka (barat) mengirimkan putra bangsanya untuk belajar dan menimba ilmu dinegara islam, mereka mempelajari segala sesuatu dari islam, mulai dari pendidikan, pengobatan perekonomian dan sebagainya. Setelah itu mereka kembali kenegaranya kemudian mengajarkan dan membangun negaranya yang masih dalam keterpurukan. Orang-orang barat kini tidak terlalu memperhatikan ajaran gereja, bahkan mereka mengajukan konsep sekulerisasi, sehingga gereja tidak dapatsemena-mena mengatur bangsa barat, cakupan kekuasaan gereja hanya terbatas pada hal yang besifat religi saja. Perlahan-lahan mereka meninggalkan ajaran gereja yang selama ini menghambat kemajuan negara barat, sehingga para pemikir, ilmuwan bebas mencurahkan seluruh ide dan buah pikir mereka dalam realita.

 

Tantangan umat islam   

Kita melihat bahwa agama  islam adalah  agama yang mempunyai jutaan pengikut, dan Negara-negara islam adalah Negara yang kaya raya akan sumber daya alam, tapi yang mengherankan adalah umat islam sangat tertinggal dari segi pendidikan, ekonomi, politik,budaya dan sebagainya. Penulis akan mencoba sedikit memaparkan tentang tantangan umat islam saat ini.

1.neo imperialisme

Pada era 1950-an, bangsa muslim di muka bumi telah mengakhiri penjajahan (imperialisme) fisik dari bangsa Barat. Pertanyaan yang diajukan oleh Guru Besar Cairo University, Prof. Hasan Hanafi, dalam kitabnya Muqaddimah fi al-‘Ilmi al-Istighrab, cukup membuat umat Islam terhenyak: “Mengapa gerakan pembebasan tanah air berhasil melepaskan diri dari penjajahan militer tetapi gagal mempertahankan kemerdekaaan ekonomi, politik, kebudayaan dan peradaban?

Walau umat islam bisa terbebas dari penjajahan kolonial barat, tapi pada kenyataannya umat islam saat ini masih berada dalam penjajahan. Penjajahan model ini dikenal dengan neo-imperialisme. Perang ini sangat mematikan dari perang fisik, dampak neo-imperialisme ini akan mengikis nilai-nilai luhur kebudayaan islam, dan menggantikan dengan nilai-nilai peradaban barat, dalam seluruh sektor kita dijajah. Dalam kehidupan sehari-hari kita liat, bagaimana dengan media barat menjajah umat islam, film-film disiarkan penuh dengan kekerasan, mistik, sex yang bisa mempengaruhi psikolog para penonton.Dari segi pendidikan, disekolah umum maupun perkuliahan ketidak seimbangan ilmu agama dengan ilmu umum jelas sekali, dengan bermodalkan 2 jam  pelajaran agama perminggu mustahil seorang murid bisa paham agamanya, begitu juga pelajaran atau pendapat-pendapat tokoh dari barat diadopsi di sekolah-sekolah islam. Dari makanan, umat islam sekarang ini, lebih senang makan makanan ala barat ketimbang makanan lokal, sehingga semacam ini bisa merubah persepsi seseorang dengan istilah “kalau bukan dari barat berarti tidak modern”.

2.isu terorisme

Isu terorisme ini gencar-gencarnya ketika serangan 11 sebtember WTC (world trade center), umat islam menjadi sasaran barat pada serangan ini. Isu teroris terhadap umat islam adalah sebuah agenda besar barat untuk mengucilkan islam dari dunia internasional. Umat islam di identikkan dengan radikalisme, yang membuat nama islam seram dan ditakuti. Isu teroris diusung juga karena ambisi barat untuk menguasai Negara-negara muslim yang potensial melakukan perlawanan kepada barat. Invansi barat kenegara-negara islam dengan dalih mencari sindikat teroris hanyalah rekayasa saja, sebenarnya kekayaan SDA Negara islam adalah target utama. Nama islam di barat identik dengan teroris, sehingga umat islam minoritas dinegeri barat senantiasa diawasi dan dicurigai.

3.terpecah belah dan diskonsolidasi

Dizaman para sahabat para umat islam menjunjung perbedaan, karena dengan perbedaan pikiran dan umat islam bisa berkembang tanpa terkungkung dengan satu pendapat. Perbedaan pendapat adalah keniscayaan sejarah, namun perbedaan ini disikapi dengan harmoni. Namun sekarang perbedaan dikambing hitamkan sebagai alasan umat islam untuk tidak bersatu, berbagai fenomena terjadi dimasyarakat kalau beda mazhab berarti musuh, perbedaan tidak disikapi dengan santun tapi disikapi dengan cacian, makian, kutukan antar kelompok.

Hal semacam ini tidak hanya terjadi pada masyarakat saja, tapi sampai antar negara, negara Saudi yang rela melihat dan tidak membantu Negara libanon di Invansi oleh Israel, dikarenakan Libanon  mayoritas berpaham Syiah. Begitu pula Libanon tidak mengirimkan pasukannya untuk membantu Irak ketika diserang Amerika dan Israel, hanya karena mayoritas Irak berpaham sunni.  Ditambah lagipertarungan  sengit salafi dengan kelompok modernis seperti ikhwanul muslimin dan hizbut tahrir. Konflik semacam ini hanya akan membuat islam rugi, terpecah belah, dan lemah tapi membuat keuntungan besar bagi barat untuk memecah belah islam.

4.terpenjara oleh kesadaran magic (tahayyul)

Dampak dari kesadaran ini membuat umat islam anti dengan ilmu pengetahuan dan teknologi, padahal barat menyerang islam dengan pengetahuan dan teknologi. Ketika Allah menyatakan syetan adalah musuh yang harus diperangi, umat islam malah menganggap syetan itu hanya sebatas  makhluk halus yang membuat orang kesurupan dan hantu yang gentayangan pada malam hari. Umat islam tidak sadar kalau setan itu ada juga yang berbentuk manusia, Amerika dan Israel yang sewenang-wenang terhadap islam apakah bukan syetan?, pemerintah yang zalim kepada rakyatnya apakah bukan syetan? Firqah-firqah yang menyesatkan apakah bukan setan ? Hal semacam inilah yang harus diluruskan pada masyarakat, agar tidak larut pada kepercayaan seperti ini.

Tantangan seperti ini adalah PR bagi kita semua, kesadaran akan kembali pada ajaran islam yang murni sangat dituntut, agar kegemilangan dan kejayaan islam bisa dibangun kembali. Umat islam harus bangun dari tidur panjangnya agar sampai tidak terlena dengan kebudayaan barat yang telah mengikis kebudayaan islam. Wallau a’lam

0 komentar:

Posting Komentar